Materi Kuliah : Komunikasi Data
TEKNIK PENGKODEAN SINYAL
Kombinasi Pengkodean
Digital signaling: sumber data , berupa digital atau analog, dikodekan menjadi sinyal digital x berdasarkan teknik tertentu
Analog signaling : sinyal input disebut “modulating signal” dikalikan dengan sinyal pembawa, hasil modulasi berupa sinyal analog disebut“modulated signal”
Ada 4 kombinasi hubungan data dan sinyal:
• Data digital, sinyal digital > perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital lebih sederhana dan murah daripada perangkat modulasi digital-to-analog
• Data analog, sinyal digital konversi data analog ke bentuk digital memungkinkan penggunaan perangkat transmisi dan switching digital
• Data digital, sinyal analog > beberapa media transmisi hanya bisa merambatkan sinyal analog, misalnya unguided media
• Data analog, sinyal analog -> data analog dapat dikirimkan dalam bentuk sinyal baseband, misalnya transmisi suara pada saluran
Teknik Pengkodean dan Modulasi
Bentuk bergantung pada teknik pengkodean dan dipilih yang sesuai dengan karakteristik media transmisi Frekuensi sinyal pembawa dipilih yang kompatibel dengan media transmisi
Data Digital, Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan deretan pulsa tegangan diskrit dan diskontinu, tiap pulsa merupakan elemen sinyal
Jika semua elemen sinyal memiliki tanda aljabar yang sama (positif atau negatif), maka sinyal tersebut unipolar Penerima harus mengetahui timing dari setiap bit
Jika faktor lain konstan, maka pernyataan berikut adalah benar:
• Laju data naik -> BER (bit error rate/ratio) naik
• SNR naik -> BER turun
• Bandwidth naik ->laju data (datarate) naik Parameter pembanding teknik pengkodean:
• Spektrum sinyal ->jumlah komponen frekuensi tinggi yang sedikit berarti lebih hemat bandwidth transmisi
• Clocking ->menyediakan mekanisme sinkronisasi antara source dan destination
• Deteksi kesalahan ->kemampuan error detection dapat dilakukan secara sederhana oleh skema line coding
• Kekebalan terhadap interferensi sinyal dan derau -> dinyatakan dalam BER
• Biaya dan kompleksitas ->semakin tinggi laju pensinyalan atau laju data, Nsemakin besar biaya
Bandingkan keenam teknik line coding di atas berdasarkan parameter tersebut!
Rapat Spektral
NRZ
• Mudah direkayasa
• Sebagian besar energi berada antara dc dan 0,5 kali laju bit
• Ada komponen DC,
• kemampuan sinkronisasi buruk
• Biasanya digunakan pada penyimpanan magnetik
Multilevel binary
• Kasus bipolar AMI dan pseudoternary
• Tidak ada akumulasi komponen dc
BER Teoritis
Multilevel binary
• Untuk memperoleh BER tertentu, perlu daya 3 dB lebih besar dibandingkan NRZ Biphase
Kasus Manchester dan differential Manchester
Keunggulan
• Sinkronisasi: penerima dapat melakukan sinkronisasi pada setiap transisi dalam 1 durasi bit
• Tanpa komponen dc
• Deteksi kesalahan: transisi yang tidak terjadi di tengah bit dapat digunakan sebagai indikasi kesalahan
Kelemahan
• Bandwidth lebih besar dibandingkan NRZ dan multilevel binary Kode Manchester digunakan pada standar IEEE 802.3 (CSMA/CD) untuk LAN dengan topologi bus, media transmisi kabel koaksial baseband dan twisted pair Kode differential Manchester digunakan pada IEEE 802.5 (token ring
LAN), media transmisi STP
Laju Modulasi
Yaitu laju perubahan level sinyal (pembangkitan elemen sinyal), berbeda dengan laju data
Contoh: pada Manchester
• Data rate = 1/Tb
• Modulation rate = 2/Tb
Secara umum D = R/b
• D=laju modulasi,
• R=laju data (bps), b=jumlah bit per elemen sinyal Tujuan perancangan pengkodean data adalah:
• Tidak ada komponen dc
• Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam waktu lama
• Tidak mengurangi laju data
• Kemampuan deteksi kesalahan Unipolar: semua elemen sinyal (pulsa) memiliki tanda yang sama, positif atau negatif
Polar : satu keadaan diwakili oleh level tegangan positif, dan keadaan lain
oleh level negatif
Laju Transisi Sinyal
Salah satu cara dalam penentuan laju modulasi adalah dengan mencari rata-rata jumlah transisi yang terjadi per periode bit. Tabel berikut memberikan contoh laju transisi sinyal dengan kasus aliran data 1 dan 0 bergantian (101010…) Carilah laju transisi sinyal jika aliran datanya 11001100
Teknik Scrambling
Terdapat 2 teknik yang sering digunakan pada layanan transmisi jarak jauh. B8ZS (bipolar with 8-zeros substitution) Amerika Utara
• Jika pulsa tegangan terakhir sebelum 8-zero memiliki level positif, maka dikodekan sebagai 000+-0-+
• Jika pulsa tegangan terakhir memiliki level negatif, maka kodenya adalah 000-+0+- HDB3 (high density bipolar-3 zeros) Eropa dan Jepang Teknik B8ZS memiliki 2 violation terhadap kode AMI, sedangkan HDB3 memiliki 1 violation pada bit keempat
Artikel ini hanya sebagian dari isi artikel ,Untuk materi lengkapnya yang disertai gambar tentang Multiplexing silahkan download file PDF nya Disini :
Silahkan di Unduh
(Setelah KLIK "Download" lalu tunggu 5 detik sampai muncul "SKIP AD" di sudut kanan atas. Lalu klik "SKIP AD" untuk mendownload)
Artikel Terkait Materi Kuliah TI
Komunikasi Data
Pemograman
Sistem Operasi
Matematika Diskrit & Logika
Arsitektur Komputer
Interaksi Manusia Dan Komputer
Probabilitas Dan Statistik
•Rumus Kovariansi,Diskrit,Kontinyu,Dan Persamaan Korelasi
•Pengenalan Materi Probabilitas Dan Statistik
•Memahami Teori Himpunan
•Permutasi Dan Kombinasi
•Harapan Matematik ( Ekspetasi)
•Analisis Data Dan Statistik
•Variabel Acak Dan Fungsi Distribusi Peluang Diskrit
•Teorema Bayes
•Peluang Bersyarat Diskrit
•Fungsi Distribusi Peluang Kontinyu
Jaringan Komputer
Teknik Digital
Sistem Informasi Manajemen Dan Bisnis
Rekayasa Perangkat Lunak
Teknik Perantara Peripheral
ARTIKEL LAINNYA :
TRIK WINDOWS============================
DESIGN========================================
INTERNET==================================
SECURITY======================================
EARN $==================================
PENGKODEAN SINYAL
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
DESIGN
|
SECURITY
|
TOOLS WINDOWS
|
INTERNET
|
AUDIO/VIDEO
|
OTHERS
|
0 comments:
Post a Comment